Jumat, 03 Desember 2010

Komisi D DPRD Kab. Bandung menyoroti penyaluran bantuan untuk siswa dari keluarga miskin (gakin) di SMA/ SMK negeri ataupun swasta. Dana yang disalurkan melebihi kuota siswa penerima bantuan gakin, yaitu sepuluh persen dari jumlah siswa.

     Beasiswa gakin untuk siswa SMA pada tahun ajaran 2008/2009 dianggarkan Rp 7,023 miliar,kata Ketua Komisi D DPRD Kab. Bandung, H. Arifin Sobari,, Minggu (4/7). Menurut Arifin, pada tahun ajaran 2008/2009, setiap siswa gakin menerima beasiswa sebesar Rp 930.000. Siswa penerima bantuan gakin sebanyak 7.552 siswa. Tujuan awalnya, dengan adanya beasiswa dari Pemkab Bandung itu, diharapkan lulusan SMP/MTs. dari keluarga kurang mampu tetap bisa sekolah.

    Sementara pada tahun ajaran 2009/2010, dialokasikan bantuan untuk 7.393 siswa gakin yang tersebar di 185 SMA/SMK negeri dan swasta. Jumlah beasiswa per siswa mengalami kenaikan dari Rp 930.000 menjadi Rp 1 juta per siswa. Jumlah bantuan gakin yang disalurkan sebanyak Rp 7,393 miliar.
     Namun, berdasarkan data realisasi penyaluran beasiswa gakin SMA/SMK yang diterima  dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kab. Bandung, terdapat banyak kejanggalan, terutama mengenai jumlah siswa penerima bantuan gakin. Selain itu, terdapat jurang lebar antara sekolah-sekolah negeri dan sekolah swasta, karena jumlah siswa gakin yang menerima beasiswa di sekolah negeri cukup besar, sementara di sekolah-sekolah swasta relatif kecil.
     Dari laporan itu terungkap, jumlah penerima bantuan gakin untuk SMAN 1 Baleendah tahun ajaran 2009/2010 sebanyak dua ratus siswa. Padahal SMAN 1 Baleendah merupakan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang rata-rata siswanya dari kalangan mampu.

     Sekolah penerima beasiswa gakin dalam jumlah besar lainnya adalah SMAN 1 Ciparay, SMAN 1 Margahayu, SMAN 1 Cileunyi, SMAN 1 Banjaran, SMAN 1 Dayeuhkolot, SMAN 1 Nagreg, SMAN 1 Majalaya, SMAN 1 Kertasari, dan SMKN 1 Majalaya. Sekolah-sekolah itu masing-masing menerima bantuan untuk dua ratus siswa. 

    Sementara untuk sekolah-sekolah swasta yang latar belakang ekonomi siswanya rata-rata kurang mampu, hanya menerima bantuan beasiswa gakin paling banyak 25 orang. Bahkan, tidak sedikit sekolah swasta yang hanya menerima bantuan untuk enam siswa.

     Kepala SMAN 1 Margahayu, Drs. H. Amin Wijaya, M.Pd. mengatakan, jumlah siswa SMAN 1 Margahayu sebanyak 1.100 orang. Sementara yang menerima beasiswa gakin hanya 110 siswa. Padahal, kebutuhan di lapangan mencapai 180 siswa, sehingga sekolah harus pintar-pintar mencari tambahan untuk membantu siswa-siswa kurang mampu.

     Ketika ditanyakan mengenai laporan Disdikbud yang menyatakan kuota penerimaan beasiswa gakin di SMAN 1 Margahayu, Amin mengatakan, tidak tahu-menahu. Itu kebijakan Disdikbud Kab. Bandung. Kenyataan di lapangan, kami hanya menerima beasiswa gakin untuk 110 siswa.

Tidak ada komentar: